Geografi merupakan ilmu yang
bermanfaat sepanjang hayat dan berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Bidang kajian aspek geografi meliputi hubungan kausal dan spasial kehidupan
manusia di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun
budaya.
Analisis keruangan bagi seorang ahli
geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami karena mengkaji berbagai
aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun aktivitas manusia. Variabel
ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang
memengaruhi pola distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait
dengan banyak faktor. Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis
tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk
lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain
adalah keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan
dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah.
1.
Aspek Lokasi
Konsep lokasi merupakan jawaban dari
pertanyaan “di mana” (where). Aspek lokasi
dibedakan atas lokasi absolut dan lokasi relatif.
a.
Lokasi absolut menunjukkan letak suatu
titik secara tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara absolut di
permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur (meridian) dan garis lintang
(paralel). Lokasi absolut disebut juga letak astronomis. Letak absolut suatu
titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut
mengalami perubahan karena faktor politik.
b.
Lokasi relatif. Lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan
kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas,
mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada saat
ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting
dan bernilai ekonomi tinggi.
Lokasi relatif berkaitan dengan
kondisi dan situasi sekitarnya dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat
memberikan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya dapat
sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat
tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini karena faktor kebisingan dan polusi
yang dihasilkan kendaraan bermotor.
Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.
2.
Aspek Jarak
Aspek jarak memiliki peran yang
penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor
pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif karena adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak dapat
dinyatakan dengan jarak lurus antara dua titik pada peta dengan mencermati
skala peta, jarak tempuh (dikaitkan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan
atau dengan sistem satuan, biaya angkutan).
Jarak antara dua kota yang awalnya
ditempuh dalam beberapa hari dengan berjalan kaki, hanya ditempuh dalam
beberapa jam dengan pesawat udara. Aspek jarak menjadi faktor pembatas antara
dua titik, sejalan dengan kemajuan teknologi sarana angkutan dan teknologi
komunikasi. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, siaran langsung pertandingan
sepak bola dapat dipertontonkan ke seluruh dunia berupa siaran langsung. Dengan
kemajuan teknologi komunikasi juga, kita dapat berkomunikasi dengan mitra kerja
atau keluarga yang tinggal di belahan bumi yang lain.
Sektor perekonomian dipengaruhi
konsep jarak, karena semakin jauh jarak suatu tempat, biaya angkutan yang harus
dikeluarkan semakin besar dan harga menjadi lebih mahal. Nilai sewa tanah akan
semakin rendah jika jaraknya jauh dari pusat kegiatan, demikian juga
sebaliknya.
3.
Aspek Aksesibilitas
Aksesibilitas (keterjangkauan) tidak
selalu berkaitan dengan faktor jarak. Konsep ini lebih berkaitan dengan
kemudahan untuk menjangkau suatu lokasi. Wilayah dengan tingkat askesibilitas
tinggi atau mudah dijangkau, cenderung lebih cepat berkembang. Namun, jika
kondisi topografi bergunung-gunung, rawan bencana, jauh di pedalaman, dan sulit
sarana, tentu sukar untuk dijangkau.
Keterjangkauan umumnya berubah
sejalan dengan perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi, sebaliknya
tempat-tempat yang keterjangkauannya sangat rendah, akan sukar mencapai
kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya. Keterjangkauan di Pulau Jawa
berbeda dengan Pulau Kalimantan dan Papua karena kondisi reliefnya.
4.
Aspek Aglomerasi
Penduduk mempunyai suatu gejala
kecenderungan mengelompok pada suatu tempat tertentu yang dianggap paling
menguntungkan. Masyarakat petani cenderung untuk mengelompok di wilayah dataran
yang subur, sehingga membentuk permukiman. Masyarakat kota cenderung untuk
hidup mengelompok dengan masyarakat yang memiliki strata sederajat. Akibatnya,
akan muncul permukiman elite dan permukiman kumuh.
Aglomerasi (pemusatan) penduduk akan
memudahkan penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (puskesmas,
rumah sakit), atau sarana ekonomi (pasar, pertokoan). Dengan adanya aglomerasi akan menimbulkan
efisiensi yang tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.
Salah satu keuntungan yang didapat
dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat ialah dimungkinkannya sistem
ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah
pemasaran atau pelayanan. Akan tetapi, hanya meliputi wilayah yang sempit. Ini berarti memungkinkan efisiensi yang
tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pemasangan atau pengadaan
sarana-sarana untuk pelayanan umum.
5.
Aspek Fisik
Bentuk muka bumi beragam menunjukkan
aspek fisik yang memengaruhi kehidupan penduduk baik bentuk permukiman, mata
pencaharian, dan sebagainya. Muka bumi yang memiliki kemiringan lereng lebih
dari 40%, rawan terhadap proses pengikisan. Adapun muka bumi yang memiliki
lereng dengan kemiringan kurang dari 2%, rawan terhadap proses erosi
berpengaruh pada pengendapan dan sedimentasi di daerah lainnya.
Suatu daerah yang mengalami proses
pengangkatan akan menjadi lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Sebaliknya,
daerah yang mengalami proses penurunan, akan menjadi daerah yang lebih rendah
daripada daerah sekitarnya.
Aspek fisik juga memengaruhi pada
banyak tidaknya penduduk tinggal di daerah tersebut. Daerah yang subur tentu
diminati banyak orang, tetapi daerah gurun pasir kurang diminati karena
sulitnya sumber air ditemukan di daerah tersebut.
EmoticonEmoticon