Baron dan Byrne (dalam Aswendo, 2010: 4) mendefinisikan “efikasi diri akademik (academic self efficacy) sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu untuk melakukan tugas akademik yang diberikan dan menandakan level kemampuan dirinya”. Park dan Kim (dalam Aswendo, 2010: 4) menyebutkan “efikasi diri akademik sangat penting bagi pelajar untuk mengontrol motivasi mencapai harapan-harapan akademik”. “Efikasi diri akademik jika disertai dengan tujuan-tujuan yang spesifik dan pemahaman mengenai prestasi akademik, maka akan menjadi penentu suksesnya perilaku akademik di masa yang akan datang”, Alwisol (dalam Aswendo, 2010: 5). “Siswa dengan keyakinan diri akademik yang tinggi akan gigih dan ulet dalam menjalankan usahanya memenuhi hambatan dan kesulitan serta merasa yakin bahwa aktivitas yang dipilihnya akan dapat dilakukan dengan sukses. Keyakinan diri akademik membuat siswa tidak mudah menyerah dan akan melaksanakan tugas-tugas akademiknya sampai berhasil” (Ormond, 2005: 151).
Bandura dalam Feist & Feist (2013: 213) menyatakan bahwa “academic self efficacy (efikasi diri akademik) tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi terbentuk dalam hubungan segitiga antara karakteristik pribadi, pola perilaku, dan faktor lingkungan”. Efikasi diri akademik yang dimiliki seseorang berbeda-beda, apat ilihat berdasarkan aspek yang mempunyai implikasi penting pada perilaku. Bandura (dalam Risalatuna, 2013: 13) mengemukakan ada tiga aspek dalam efikasi diri akademik yaitu: Magnitude (tingkat kesulitan tugas), generality (generalitas), strength (kekuatan keyakinan).
Menurut pendapat Bandura (dalam Yufita, 2006: 38) academic self efficacy seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
1. Sifat tugas yang dihadapi, semakin sulit tugas yang diterima individu akan cenderung menilai dirinya tidak mampu,
2. Jika dalam melakukan tugas individu diberikan imbalan atau hadiah individu tersebut akan merasa mampu,
3. Seseorang yang memiliki status atau peran yang lebih tinggi dalam lingkungannya atau kelompoknya akan memiliki derajat kontrol yang lebih besar pula, sehingga memiliki tingkat academic self efficacy yang lebih tinggi,
4. Informasi tentang kemampuan diri academic self efficacy individu akan meningkat jika mereka mendapatkan informasi yang positif tentang kemampuan yang mereka miliki.
Ciri-ciri individu dengan efikasi diri akademik tinggi dari Zarina (dalam Fazrian, 2013: 230) yaitu
Individu merasa yakin akan berhasil (mampu), kinerja tinggi dalam mengerjakan tugas, gigih sampai tujuan tercapai, memikul tanggungjawab secara pribadi, mampu untuk mengontrol strees, dan kecemasan (tidak tertekan), menganggap tugas sebagai pekerjaan yang menarik, serta kreatif dan inovatif (bertindak aktif). Sebaliknya individu yang memiliki efikasi diri akademik yang rendah memiliki ciri-ciri berlawanan dengan individu yang memiliki efikasi diri akademik tinggi.
Referensi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
EmoticonEmoticon