Penjelasan Mengenai Discovery Learning

Discovery Learning

Bruner (Schunk, 2012: 34) mengemukakan bahwa:
Belajar menemukan (Discovery Learning) mengacu pada penguasaan pengetahuan untuk diri sendiri. Belajar penemuan melibatkan arahan guru untuk mengatur aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa seperti mencari, mengolah, menelusuri dan menyelidiki. Siswa mempelajari pengetahuan baru yang relevan dengan bidang studi dan ketrampilan-ketrampilan masalah umum seperti memformulasikan aturan, menguji hipotesis dan mengumpulkan informasi.

“Model Pembelajaran Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri”, (Kemendikbud, 2013). Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini akan merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Menurut Kemendikbud (2013) model pembelajaran Discovery Learning memiliki dua langkah operasional yang harus dilaksanakan yaitu langkah persiapan dan pelaksanaan.
1)   Langkah Persiapan
a)  Menentukan tujuan pembelajaran
b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
c)  Memilih materi pelajaran.
d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
f)  Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
g)  Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

2)   Pelaksanaan, meliputi:
a)    Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan).
b)   Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah).
c)    Data collection (pengumpulan data).
d)   Data processing (pengolahan data).
e)    Verification (pembuktian).
f)    Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi).

Referensi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar